11. BK

Bersyukur Membawa Kenikmatan

Bersyukur didefinisikan sebagai rasa berterima kasih dan bahagia sebagai respon penerimaan karunia, baik karunia tersebut merupakan keuntungan yang terlihat dari orang lain atau pun momen kedamaian yang ditimbulkan oleh keindahan alamiah.

Secara singkat, orang yang bersyukur adalah seseorang yang menerima sebuah karunia dan sebuah penghargaan, dan mengenali nilai dari karunia tersebut. Orang yang bersyukur mampu mengidentifikasikan diri mereka sebagai seorang yang sadar dan berterima kasih atas anugerah Tuhan, pemberian orang lain, dan menyediakan waktu untuk mengekspresikan rasa terima kasih mereka.

Bersyukur bisa diasumsikan sebagai keutamaan yang mengarahkan individu dalam meraih kehidupan yang lebih baik.

Bersyukur dengan membayangkan hal yang kita doakan sudah terkabul. Dengan kata lain, kita seolah-olah benar-benar melihat, mendengar, dan merasakan sepenuh hati bahwa doa kita sudah terwujud, karena itu kita bersyukur. Ini seperti kita sudah melunasi pembayaran (syukur) di depan, meskipun pesanan (doa) kita belum kita terima.

Benarkah syukur begitu dahsyat ? Dalam buku Happiness Inside yang ditulis oleh Gobind Vashdev mengutip penelitian Dr. Masaru Emoto bahwa ribuan kata yang “dibaca” dan “didengar” oleh air, kata “cinta” dan “terimakasih” adalah kata yang membentuk kristal yang paling indah dan sempurna. Dan bukankah 70% dari tubuh kita adalah air ? kalau kita bekata “cinta” kepada benda diluar tubuh kita dan benda itu membentuk gaung yang positif, pernbahkan kita berkata “cinta” dan “terimakasih” kepada tubuh kita sendiri?.

Jika ilmu pengetahuan membuktikan dahsyatnya kata cinta dan kata terimakasih, ini sangatlah wajar karena Tuhan memerintahkan kita untuk menjadi Rahmatan Lil Alamin, menjadi penyebar cinta kasih sesuai firman Nya “Kami tidak mengutus engkau, melainkan sebagai rahmat bagi seluruh manusia” (QS. Al Anbiya: 107). Rahmah berarti kasih sayang atau cinta kasih. Cinta kasih adalah perintah Tuhan yang harus menjadi bagian dari kehidupan, didengung-dengungkan sebagai kata-kata yang membahagiakan, dan diwujudkan dalam setiap tindakan kita sebagai bukti rasa syukur.

Dari Emmons Lab, University of California disebutkan ukuran disposisi syukur sebagai berikut :

  • Tingkat emosi positif lebih tinggi seperti, kepuasan hidup, vitalitas, optimisme dan rendahnya tingkat depresi dan stress. Ucapan terimakasih meningkatkan perasaan menyenangkan dan menurunkan emosi yang tidak menyenangkan.
  • Orang dengan disposisi kuat terhadap rasa syukur memiliki kapasitas untuk menjadi empati dan berdiri pada perspektif orang lain. Mereka dinilai lebih murah hati dan lebih ringan tangan dalam komunitas mereka (Mc.Cullough, Emmons & Tsang, 2002 dalam http:\\www.Psychology.ucdavis.edu/labs/emmos).
  • Mereka yang secara teratur menghadiri acara keagamaan dan terlibat dalam kegiatan keagamaan seperti shalat dan sembahyang lebih tinggi rasa syukurnya. Rasa syukur adalah pengakuan meyakini dan keterikatan seluruh kehidupan dan tanggung jawab kepada manusia lain dan Dzat yang lebih tinggi lagi (McCullough et.al, 2002) syukur tidak memerlukan iman religius tetapi iman meningkatkan kemampuan untuk bersyukur.
  • Orang yang bersyukur menjadi kurang begitu merasa penting terhadap materi, rasa iri rendah dan justru lebih banyak berbagi.

Lebih lanjut penelitian Robert A Emmons, PhD menunjukkan orang-orang yang menuliskan rasa syukurnya setiap hari memberikan efek terhadap penurunan darah dan progress yang positif pada orang dengan canser.

Dalam Sacramento bee dijelaskan bahwa uji klinis menunjukkan praktik syukur dapat memiliki efek dramatis dan abadi dalam kehidupan seseorang. Syukur dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan fungsi kekebalan tubuh**, meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan, memacu tindakan menolong, murah hati dan kerja sama.

**Gobind Vashdev mengutip hasil penelitian seorang psikolog dari harvard, David Mc.Clelland dan Carol Kirshnit tentang hubungan antara empati dan kekebalan tubuh, yaitu terjadinya meningkatan IgA pada saat empati. Penelitian dilakukan pada orang-orang yang menyaksikan film Bunda Theresa dan film-film lain yang mengundang empati.

Implementasi dari rasa syukur yang paling mudah adalah ucapan terimakasih, untuk melatih ketrampilan bersyukur bisa dimulai sejak bangun tidur, sampai menjelang tidur lagi, contoh :

  1. Terimakasih Tuhan, masih diperkenankan untuk membuka mata kembali.
  2. Terimakasih Tuhan, kakiku masih dapat aku gerakkan.
  3. Terimakasih Tuhan atas oksigen gratis yang setiap saat aku hirup.
  4. Terimakasih Tuhan, hari ini tangan dan hatiku masih Engkau gerakkan untuk bersedekah.
  5. Terimakasih, hari ini hujan sehingga bunga2 segar.
  6. Terimakasih hari ini panas, jemuranku bisa kering.

Ucapan terimakasih tidak hanya kepada manusia, dalam sehari kita seharusnya menghujani jiwa dan raga kita dengan ribuan ucapan terimakasih agar mejadi lebih sehat. Coba dihitung dan di ingat-ingat dalam sehari mulai bangun tidur sampai menjelang tidur berapa banyak kalimat menggerutu, gosip, mangkel, marah dan kalimat-kalimat berisi energi negatif lainnya, bandingkan dengan berapa banyak kalimat syukur kita.